Minggu, 24 Juli 2011

Kurang lebih 1 jam serasa sehari

ketiga kalinya ane ke Merbabu,,
dua kali yang lalu tidak pernah sampe ke puncak tertinggi Merbabu, puncak Ketheng Songo dengan ketinggian sekitar 3142 mdpl.  yang pertama hanya sampai ke Puncak Syarif (tertinggi kedua) karena masalah cuaca dan cedera seseorang (lihat artikel Merbabu dan 3 orang pencari jawab). yang kedua hanya sampai di Pos IV Pemancar karena keterbatasan waktu dan cuaca juga.
maka untuk kali ini dengan tekad bulat harus sampai di Puncak Kentheng songo Merbabu. berawal dari ajakan temen sekelas, dia bersama rombongan anak2 kosnya berangkat dari Semarang. kami ketemuan di depan rumah sakit paru-paru Salatiga, langsung ke pos pendakian Cunthel. perjalanan naik cuaca cerah, sayang satu orang harus turun sendiri, karena cedera di lutut bekas kecelakaan membuat dia tdk bisa melanjutkn perjalanan.



kami berlima lalu melanjutkan perjalanan, dengan target pos III untuk camp sebelum puncak. ternyata kita smpai di pos III lebih awal, lgsung aja kita lanjut ke pos IV untuk camp. di pos IV pemancar kita bikin camp di bangunan pemancar, istirahat dan tidur. pukul 06.15 kita naik ke puncak tanpa beban, barang di tinggal di camp. akhirnya  1 jam 45 menit kita sampai di puncak Kentheng Songo,. cuaca bagus banget, di sebelah gunung Merapi terlihat sangat jelas hingga ke kawah2nya. di kejauhan lautan awan, gunung2 se Jawa Tengah terlihat puncak2nya,, wuihhhh,, puas puas puas.














kurang lebih satu jam
setelah itu kami turun ke pos IV, packing dan langsung turun gunung. di pertengahan antara pos IV dan III kita salah arah, waktu itu ane yg tau jalur berada di belakang rombongan, temen didpan salah jalur, ane juga g bgitu merhatiin jalan waktu itu. kami sadar ketika sampai di batu besar menjulang yang ada rongga yang bisa buat 3 orang masuk. ane g inget ada batu itu di jalur pendakian, kami maju lagi, jalan setapaknya sangat lebat. nah lo, kesasar,, T.T
kami lumayan panik, selain persediaan air tinggal 2 botol kecil, kalo kita naik lagi menuju jalur ke atas pasti kita kehabisan tenaga dan cairan, soalny waktu menunjukan pukul 10.30 siang, panas. setelah lihat2 keadaan, ternyata pos III terlihat di kejauhan, dengan lapangan rumputnya. akhirnya kami nekat untuk menuju pos III dengan lewat samping lembah, berupa rerumputan, dengan adanya jalan setapak kecil, jalur air dan jalan hewan untuk menuju pos III.
dengan nekat ane jalan di depan, rumput lebat, rumpun murbei yg berduri, kadang jalur air yang ada lubang, kami terjang, lewat hutan, nyari jalan hewan, pokoknya maju terus. hampir sejam kita muter lembah itu, lewat hutan lebat, cabang2 bergelimpangan, sebenernya ane juga lumayan panik, tapi sebagai yang dianggap pernah naik gunung, ane kudu tegar.. maju dan maju, yang membuat ane percaya jalan ini karena kadang kita lihat ada dahan2 pohon yang dipotong dengan alat manusia, jadi paling engga ini pernah dilalui manusia T.T
habis itu pos III pun kelihatan dan kami berteriak lega. setelah tadi di hutan juga berteriak2 barangkali ada sahutan dari rombongan lain sebagai arah tujuan.
dan setelah kurang lebih satu jam yang  serasa seharian yang panik, menguras mental, tenaga, dan ketakutan dalam diri  kami,, kami langsung turun secepat nya, ingin segera sampai, air sudah habis, dan di pos bayangan yang ada mata air kita baru merasa lega, minum sepuasnya, istirahat sepuasnya, haaaaaaaaahhh,, dan di basecamp pendakian kita pun kembali minum kopi, makan mie, menghisap asap rokok, dan lega, 
akhirnya kami mengucap syukur karena berhasil lolos dan pernah merasakan apa yang disebut ketakutan hidup dari alam yang sangat nyata,,,, T.T

quote :   
perjalanan seru merbabu : # pendaki dilarang membuat jalur sendiri >> kami tidak buat jalur sendiri, tapi kami mengikuti jalur air dan jalan binatang ( celeng dsb ) untuk kembali ke jalur yg benar. T.T,,

note: semua gambar diambil menggunakan handphone Nokia 7210 Supernova warna Pink

Tidak ada komentar:

Posting Komentar